PENDEKATAN FISIOKIMIA TERHADAP ASAM-BASA
Tubuh selalu berupaya untuk mempertahankan konsentrasi ion hydrogen pada 36 – 44 nanomoles per liter. Dan salah satu tujuan reaksi kimia asam – basa pada manusia yaitu untuk mendefinisikan semua variable yang mempengaruhi pH darah. Ada 3 (tiga) hal yang dapat mempengaruhi Ph yaitu:
1. Tekanan parsial karbondioksida (PCO2)
2. Asam lemah dalam plasma yang berinteraksi dengan ion hydrogen.
Dapat dikatakan bahwa Ph merupakan variable yang dependent. Dan ini bergantung pada tiga item yang telah disebutkan diatas sebagai variabel independent.
Pada prinsip yang diterapkan oleh Stewart bahwa dua kompartemen dapat berinteraksi hanya jika:
1. Dengan difusi CO2 melintasi membrane sel darah merah (ini berlangsung cepat sehingga PCO2 pada kedua kompartemen terjadi seimbang secara cepat.
2. Dengan pergerakan ion yang kuat.
Pada pendekatan secara tradisional terhadap konsentrasi asam basa pada formula yang diterapkan oleh Henderson-Hasselbalch (H-H) merupakan modifikasi yang sederhana satu dari enam formula yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel dependent dan variabel independent. Formula H-H akan selalu bertahan, tetapi hal ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan sifat dari variabel dependent yang akan digunakan oleh semua variabel independent pada sistem asam-basa.
Sebagai catatan pendekatan secara tradisional dapat dibagi dalam 2 (dua) hal yaitu konsentrasi plasma bikarbonat sebagai ukuran gangguan asam-basa, dan basa yang berlebihan (base excess) sebagai ukuran gangguan asam-basa. Secara formal base excess didefinisikan sebagai jumlah dari asam yang kuat atau basa yang kuat yang diperlukan untuk titrasi darah pada pH 7.40 dalam standar PCO2 40 mmHg.
Dan akhirnya masih sedikit keraguan di pikiran bahwa pendekatan Stewart berarti dan memberikan model yang lebih baik dari pada pendekatan tradisional. Pada pendekatan Stewart dapat membantu tenaga kesehatan untuk menjelaskan bagaimana intervensi terapeutik bekerja.
